Kita diciptakan untuk menjadi anggota keluarga Allah dan sebagai penerima kasihNya yang sempurna. Melalui pengorbanan AnakNya Yesus Kristus, Ia telah menunjukkan betapa besar kasihNya kepada kita.
Saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita menjadi anak-anakNya dan mengalami kasihNya yang tiada bersyarat. Kualitas dan kuantitas kasih Allah tetap. KasihNya tidak dapat berakhir atau bahkan binasa. Tidak ada satupun keadaan yang dapat membuat Tuhan berhenti mengasihi kita.
Kita melihat kebenaran itu ditunjukkan dalam kehidupan 3 orang dalam Perjanjian Baru:
1. Ingatlah prajurit Romawi yang meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Apakah permintaan prajurit itu diabaikan oleh karena ia tidak termasuk umat pilihan Allah – bangsa Yahudi? Tidak. Oleh karena Tuhan melihat iman sejati orang ini, maka Tuhan mengabulkan permintaannya oleh karena kasihNya kepadanya (Lukas 7:2-3, 9-10).
2. Yesus memberikan pengampunanNya yang penuh kasih kepada pencuri yang disalibkan yang mengakui kesalahannya dan menunjukkan imannya kepada Kristus (Lukas 23:40-43).
3. Sebelum pertobatannya, rasul Paulus yakin bahwa Yesus bukanlah Mesias yang dijanjikan dan para pengikutNya harus dihentikan. Untuk mewujudkannya, ia menganiaya orang Kristen Yahudi dan mengancam akan membunuh jemaat yang ada. Kasih Allah bahkan tidak melewatkan orang yang telah menentang anak-anakNya dengan kejam. Dalam perjalanan ke Damaskus, Tuhan menampakkan diri kepadanya dengan menawarkan keselamatan dan memberikan kepadanya suatu tugas besar untuk dilakukan, menginjili bangsa-bangsa non Yahudi (Kisah Rasul 9:15).
Pikiran manusia tidak dapat sepenuhnya memahami kasih Allah. Di dalam Kristus, pencuri, penganiaya dan mereka yang tampaknya adalah orang luar juga sama-sama dikasihi.
-Sentuhan Hati-
1 Yohanes 4:7-9 | |
4:7 | Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. |
4:8 | Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. |
4:9 | Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. |